FGD Puskaistek LP2M dan FST UIN Alauddin Makassar Bahas Implementasi Integrasi Islam, Sains, dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama

  • 16 Oktober 2024
  • 02:47 WITA
  • Admin FST
  • Berita

Gowa – Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar, bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), sukses menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Implementasi Integrasi Interkoneksi Islam, Sains, dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama” pada Selasa, 15 Oktober 2024, di Ruang LT Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.

 

FGD ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka, yaitu Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UIN Alauddin; Prof. Dr. Ir. Drs. Jasruddin Daud, M.Si, Ketua Majelis Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM); serta Ar. Fahmyddin A’raaf Tauhid, S.T., M.Arch., Ph.D, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Ketiga narasumber tersebut memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ajaran Islam yang moderat dalam konteks akademik dan riset.

 

Dalam sambutannya, Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Menurutnya, dalam era modern yang dipenuhi dengan kemajuan teknologi, sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan antara agama dan sains. “Moderasi beragama adalah jembatan untuk memastikan bahwa perkembangan ilmu dan teknologi tidak bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi justru memperkuat nilai-nilai spiritual kita,” ujar Kaswad.

 

Prof. Dr. Ir. Drs. Jasruddin Daud, M.Si, dalam paparannya, menyampaikan pandangannya mengenai peran universitas dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung pengembangan ilmu sains dan teknologi yang islami. Ia menegaskan bahwa sains dan teknologi bukanlah entitas yang terpisah dari agama, tetapi dapat saling melengkapi dan mendukung dalam menciptakan kemajuan yang berkelanjutan. "Kita perlu membangun sebuah paradigma baru di mana integrasi sains dan Islam menjadi kekuatan bagi inovasi yang dapat memberikan manfaat luas bagi umat manusia," ujar Jasruddin.

 

Sementara itu, Ar. Fahmyddin A’raaf Tauhid, S.T., M.Arch., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin, membahas secara spesifik tentang peran fakultasnya dalam mewujudkan kolaborasi antara Islam dan teknologi. Fahmyddin menyampaikan bahwa integrasi ini bukan hanya sebuah teori, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan akademik, kurikulum, dan riset yang mengedepankan nilai-nilai Islam. “Teknologi dan inovasi yang kita ciptakan harus mencerminkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kepedulian sosial yang diajarkan oleh Islam,” katanya.

 

Acara yang berlangsung dengan hangat dan interaktif ini juga dihadiri oleh para dosen, peneliti, serta mahasiswa dari berbagai fakultas di UIN Alauddin Makassar. Peserta FGD aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan kepada narasumber terkait upaya konkret dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pengembangan sains dan teknologi. Diskusi ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan riset dan pembelajaran di lingkungan UIN Alauddin.

 

Kepala Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi LP2M UIN Alauddin, Prof. Dr. H. Supardin, M.H.I, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UIN Alauddin untuk membangun sinergi antara ilmu agama dan ilmu sains. “Kami berharap diskusi ini dapat menjadi pijakan awal dalam merumuskan model integrasi Islam, sains, dan teknologi yang aplikatif dan berdampak luas bagi perkembangan pendidikan di Indonesia,” ujarnya menutup acara.

 

FGD ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan UIN Alauddin Makassar dalam mengembangkan model pendidikan berbasis integrasi interkoneksi antara Islam, sains, dan teknologi yang diwarnai dengan moderasi beragama, sehingga dapat berkontribusi dalam mencetak generasi yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.