Uin Online– Lagi, Mahasiswi Jurusan Tehnik Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar harumkan nama kampus yang bertagline Pencerahan, Pencerdasan dan Prestasi. Jika sebelumnya Ketua Jurusan PWK meraih penghargaan Piala Adi Cipta Tata Wahana Nusantara, hari ini Sabtu (20/09) Dian Kurnia Sari dan Despry Nur Annisa sedang berdebar menunggu pengumuman lomba penelitian tingkat nasional di Yogyakarta.
Rabu (17/09) Perempuan yang akrab disapa Dian dan Despry memberanikan langkah menuju Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mempersentasekan penelitian berjudul “Mitigasi Bencana Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Kelurahan Banta – bantaeng Kecamatan Rappocini Kota Makassar”.
Selain UIN Alauddin, ada lima finalis lainnya yakni Institut Pertanian Bogor (ITB) Institut Teknologi Surabaya (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Negeri Malang dan tuan rumah Universitas Gajah Mada (UGM).
Kompetisi nasional yang diadakan Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM ini mendapat dukungan penuh dari keluarga TPWK UIN Alauudin. Hal ini dibuktikan dari pengakuan perempuan asal Bulukumba, Despry mengatakan bahwa Ketua Jurusan TPWK sudah memberikan bantuan moril dan materil. Selain itu, Dia juga menambahkan bahwa Sekretaris Jurusan (Sekjur) TPWK Risma Handayani turun langsung sebagai dosen pembimbing dalam kompetisi ini.
Pada kesempatan yang berbeda, Nur Syam nampak antusias mendengar kabar anak didiknya menjadi wakil Sulawesi selatan dalam lomba penelitian ini. Didepan peserta halal bihalal, pria yang juga menjabat ketua Rukun Tetangga (RT) ini berharap keduanya bisa berkompetisi maksimal agar mampu mempertahan akreditasi jurusan.
“Semoga kita bisa mempertahankan akreditasi jurusan, namun lebih baik lagi jika kita mampu meningkatkan akreditasi jurusan menjadi A. Bayangkan jika PWK UIN Alauddin mampu meraih akreditasi A, maka ini sangat baik untuk alumni,” terangnya di LT Universitas.
Ketua tim Dian Kurnia Sari menambahkan bahwa pihaknya mengajukan dua judul penelitian, namun hanya satu yang lolos ketingkat nasional. “Besar harapan kami untuk memboyong juara, usaha dan doa sudah kami maksimalkan.Tapi kami tetap pasrah, karna Tuhan yang memiliki kehendak,” tuturnya. lebih lanjut dia mengaku bersyukur bisa membawa nama TPWK UIN Alauddin pada kompetisi nasional.
Lomba yang berlangsung sejak 18 – 20 September ini memiliki beberapa rangkaian acara. diantaranya adalah Technical meeting, persentase oral, konferensi teknik dan sains serta pameran proto type.